Di daerah dieng Udaranya segar, bersih dan sejuk (lebih tepatnya dingin), keindahan alamnya menakjubkan, keramah-tamahan penduduk lokal serta kekayaan warisan budaya Dieng Plateau telah menjadikan daerah ini magnet Wisata bagi para turis lokal maupun mancanegara
Jumlah Kunjungan pun terus meningkat dari tahun ke tahun, menandakan nama Dieng kian di kenal sebagai salah satu Tujuan Wisata unggulan di Jawa-tengah, Indonesia, Maupun Dunia
TENTANG DIENG
Dataran Tinggi Dieng secara umum terbagi menjadi dua wilayah Administratif. Dieng Kulon masuk kabupaten Banjarnegara, sedangkan Dieng Wetan masuk kabupaten Wonosobo.Sinergi Positif antara Masyarakat Lokal, serta Dinas Pemerintah kedua Kabupaten tersebut berimbas pada meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana kepariwisataan sehingga langsung maupun tidak langsung ikut menunjang kemajuan khususnya pada bidang Wisata di daerah ini. Hal tersebut semakin memberi harapan cerah bagi masa depan Dieng khususnya dalam bidang Kepariwisataan
Terletak di ketinggian kurang lebih 2000m DPL , Dieng disebut-sebut sebagai dataran tinggi berpenghuni Tertinggi kedua setelah Tibet. jadi pantas jika Dieng dijuluki atapnya pulau Jawa.
Ketinggian tersebut berpengaruh pada suhu udara rata-rata di Daerah ini. Dalam kondisi normal, suhu udara di Dieng antara 15 hingga 10 derajat celcius, namun memasuki musim-musim kemarau (seperti di awal juni -agustus) suhu udara di Dieng bisa mencapai 0 derajat celcius.
Pada musim kemarau tersebut, anda bisa menyaksikan bagaimana ekstrim suhu udara di Dieng mampu membekukan embun di pagi hari. Masyarakat Dieng menyebut fenomena tersebut dengan istilah Bun Upas atau embun racun (dinamakan embun racun karena embun beku yang menempel pada tanaman dapat merusak tanaman seperti pada tanaman Kentang dan Kobis - komoditas utama masyarakat Dieng dalam bidang pertanian).
Sejarah, Legenda Dan Asal Usul Dieng Plateau.
Menurut cerita yang berkembang di Masyarakat, Desa Dieng awalnya adalah hutan lebat tanpa penghuni, Hingga kemudian seorang Pengelana bernama Kyai Kolodete memasuki daerah ini dan mulai membangun pemukiman yang kemudian menjadi tonggak awal berdirinya desa Dieng. Kyai Kolodete inilah yang dipercaya menjadi sebab asal Fenomena Anak Berambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng.Nama Dieng diambil dari kata di yang berarti gunung dan Hyang (Dewa). itulah kenapa Dieng juga dijuluki negeri Para Dewa.
Teori lain menyebutkan, Nama Dieng berasal dari kata di hyang (Bahasa Sunda) mengingat pada masa pra Medang- sekitar abad ketujuh Masehi- daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Tempat Wisata Di Dieng
Candi Dieng
Candi seperti sudah menjadi Simbol kepariwisataan di Dieng, beberapa Candi-candi yang tersebar di Dieng Plateau merupakan salah satu Destinasi utama para Wisatawan yang datang berlibur ke Dieng, baik lokal maupun mancanegara. Informasi lebih lengkap mengenai Candi Dieng bisa anda lihat disini
Telaga-Telaga Di Dieng
Keindahan Panorama alam didukung suasana yang asri dan udara sejuk bebas polusi menjadikan para wisatawan suka berlama-lama mengunjungi Obyek Wisata telaga di Dieng seperti misalnya:
Kawah sikidang hanyalah satu diantara beberap kawah Vulkanik di Dieng plateau yang menarik perhatian Para Wisatawan, Kawah-kawah lain di Dataran Dieng juga tak kalah menarik untuk dikunjungi.
selengkapnya bisa dibaca di posting berjudul Telaga-Telaga di Dieng
Kawah-Kawah Di Dieng
Beberapa Kawah di Kawasan Dieng diantaranya :
- Kawah Candradimuka
- Kawah Sibanteng
- Kawah Siglagah
- Kawah Sikendang
- Kawah Sikidang
- Kawah Sileri
- Kawah Sinila
- Kawah Timbang
Nice gan.. Pingin kesitu.. ({}) :D
BalasHapus